Mamuju, Jurnalsulbar.com – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan dukungannya terhadap penguatan keselamatan lalu lintas melalui partisipasi aktif dalam Forum Komunikasi Lalu Lintas. Forum ini digelar di Kantor Jasa Raharja Sulbar, Senin, 15 September 2025.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Arjanto, hadir mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana. Turut hadir antara lain Kepala Jasa Raharja Sulbar Rusmin, perwakilan Ditlantas Polda Sulbar Anindita, Kabid Perhubungan Darat Dishub Sulbar Akbar Atjo, perwakilan UPT Terminal Simbuang Asman, serta perwakilan BPJN Sulbar Fahri.
Forum membahas lima pilar keselamatan berlalu lintas, yakni sistem berkeselamatan, jalan berkeselamatan, kendaraan berkeselamatan, pengguna jalan berkeselamatan, serta penanganan korban kecelakaan.
Arjanto mengungkapkan bahwa jumlah santunan kecelakaan lalu lintas di Sulbar terus meningkat, dari Rp6 miliar pada 2021 menjadi lebih dari Rp8 miliar pada 2024.
“Tren ini mencerminkan kenaikan jumlah korban setiap tahun. Kabupaten Polewali Mandar, Mamuju, dan Majene menjadi wilayah dengan angka kecelakaan tertinggi, dengan titik rawan di Kecamatan Mamuju, Simboro, dan Kalukku,” jelasnya.
Menurutnya, sebagian besar korban adalah pengendara sepeda motor usia produktif, yang dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik korban tetapi juga kondisi ekonomi keluarga.
Olehnya itu, guna mendukung visi Panca Daya Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam mewujudkan pelayanan dasar dan berkualitas, dalam rapat disepakati sejumlah langkah, di antaranya pelaksanaan forum secara rutin dengan lokasi bergiliran, pengaktifan koordinasi lewat grup WhatsApp, edukasi keselamatan bagi pelajar SLTA, pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengemudi oleh Biddokkes Polri dan Dinkes, serta sosialisasi keselamatan berkendara oleh Polda, Dishub, dan Jasa Raharja.
Arjanto menekankan perlunya setiap rapat menghasilkan rencana kerja kolaboratif berbasis data titik rawan kecelakaan. Ia juga menyoroti bahwa perbaikan infrastruktur jalan harus diimbangi edukasi agar tidak mendorong perilaku berkendara berisiko.
“Khusus pelaksanaan Car Free Day di Jalan Arteri Mamuju, perlu solusi agar tidak merugikan pengendara lintas kabupaten/provinsi, khususnya truk besar, sekaligus masyarakat tetap bisa beraktivitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung transportasi yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
“Partisipasi Bapperida dalam Forum Lalu Lintas mencerminkan peran aktif kami membangun sinergi lintas sektor demi keselamatan publik. Peningkatan kualitas jalan harus disertai edukasi dan pengawasan, agar pembangunan fisik berjalan seiring dengan kesadaran pengguna jalan,” pungkasnya. (Rls)