Dinkes Sulbar Gelar Pelatihan Kontrasepsi bagi Bidan dan Dokter, Dukung Penguatan Pelayanan Primer dan Kesehatan Reproduksi

Mamuju, Jurnalsulbar.com — Dalam rangka meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di lini pelayanan dasar, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar Pelatihan Kontrasepsi bagi Bidan dan Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan secara blended learning mulai tanggal 24 Juli hingga 8 Agustus 2025.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Hj. Nursyamsi Rahim, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Transformasi Sistem Kesehatan melalui penguatan layanan primer, khususnya pada aspek promotif dan preventif dalam siklus hidup, serta mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat hingga tingkat desa,” ujar dr. Nursyamsi dalam sambutannya melalui Zoom Meeting.

Menurutnya, pembangunan kesehatan yang berfokus pada kualitas SDM yang sehat, cerdas, adaptif, dan berkarakter, sejalan dengan arah kebijakan RPJMN 2025–2029 serta pendekatan Primary Health Care (PHC) yang direkomendasikan WHO. Transformasi ini mencakup peningkatan kapasitas layanan kesehatan dasar melalui pelatihan, termasuk peningkatan kompetensi dalam penggunaan alat kesehatan serta pelayanan kontrasepsi yang terstandar.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi proyek nasional Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia (SOPHI) yang digagas oleh Kementerian Kesehatan. Proyek ini bertujuan mengatasi kesenjangan dalam pelayanan kesehatan primer, khususnya dalam pelayanan KB di fasilitas tingkat pertama. Pelatihan ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta menekan angka putus pakai kontrasepsi.

Melalui pelatihan ini, diharapkan setiap fasilitas kesehatan di kabupaten/kota memiliki tenaga kesehatan yang terlatih dan siap memberikan pelayanan KB yang berkualitas. Pelatihan dilaksanakan secara swakelola tipe 2/3 dan mencakup seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Barat.

Pelaksanaan pelatihan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, sesuai arahan Gubernur Suhardi Duka, dalam penguatan pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kapasitas petugas kesehatan di lini terdepan.

Mengakhiri sambutannya, dr. Nursyamsi menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat, serta memperkuat layanan kesehatan reproduksi yang bermutu dan merata. (Adv)

Pos terkait