Mamuju, Jurnalsulbar.com — Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar Pertemuan Feedback Capaian Program Tuberkulosis secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, drg. H. Asran Masdy, SKG, MAP pada, Senin (14/7/2025).
Dalam sambutannya, Asran Masdy menyampaikan keprihatinan terhadap masih tingginya beban penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, termasuk di Sulawesi Barat. Indonesia saat ini berada di posisi kedua tertinggi dunia dalam jumlah kasus TBC, setelah India. Dengan estimasi 1.090.000 kasus baru dan 125.000 kematian setiap tahun (global report 2023), TBC masih menjadi tantangan besar, baik secara medis, sosial, ekonomi, maupun budaya.
Berdasarkan data hingga Juni 2025, capaian indikator program TBC di Provinsi Sulawesi Barat masih di bawah target nasional. Treatment coverage baru mencapai 39% dari target 90%, cakupan inisiasi pengobatan kasus TB RO sebesar 90% dari target 95%, dan angka keberhasilan pengobatan tercatat 83% dari target 90%.
Pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian semester I tahun 2025, mengidentifikasi hambatan dan masalah, serta merumuskan langkah-langkah strategis guna mempercepat capaian indikator program TBC menuju target eliminasi tahun 2030.
Kadinkes juga mengajak seluruh peserta untuk aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman guna merumuskan solusi bersama.
“Jangan ragu menyampaikan masukan, karena dari sinilah lahir Ide-ide inovatif dan kebijakan yang inklusif,” ungkapnya. (Adv)