Mamuju, Jurnalsulbar.com — Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertepatan di Bulan September kembali direfleksikan IMM Mamuju sebagai sebuah momentum yang bersejarah dan penuh hikmah. Refleksi Maulid Rasulullah SAW tersebut berbeda dari yang biasanya karena dilakukan di jalan raya.
Refleksi kelahiran Rasulullah SAW yang bertajuk Maulid Menggema Aksi. Pada 30 September 2023, pukul 20:00 WITA, di Perapatan Jl. Ahmad Kirang, Kab. Mamuju. Koordinator kegiatan, Ihsan Al-fatih mengungkapkan, kegiatan ini Merupakan sebuah gagasan dan gerakan yang dibuat IMM Mamuju sebagai suatu isyarat bahwa memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW bukan hanya seremonial belaka. Namun Maulid Rasulullah SAW adalah tanda perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman dan kemungkaran di muka bumi.
“Mengingat September adalah Bulan yang banyak menyimpan duka dan peristiwa kelam di Negeri ini ; Tragedi Penculikan Munir, Semanggi, Tanjung Priok, Gerakan 30 September PKI, Reformasi Dikorupsi, Tewasnya IMMawan Randy. Menjadi hal yang penting untuk terus disuarakan sebagai sebuah bentuk perlawanan dan intrupsi terhadap kezaliman. Peristiwa-peritiwa naas tersebut sampai sekarang belum menemui titik terangnya di mata hukum,” ungkap Ihsan
Skenario aksi dengan membaca puisi perlawanan, menyalakan lilin duka dan renungan-renungan. Menambah kesan haru dan penuh dramatis pada aksi tersebut. Puisi-puisi perlawanan yang menggema dibacakan Massa Aksi, merobek keheningan malam dan membuat dingin malam menjadi sulut yang membara.(*)