Mamuju, Jurnalsulbar.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju mengusung program Mamuju Cerdas, Cakap, dan Cemerlang dengan Aksara (MACCANGA) sebagai upaya mendorong literasi menuju masyarakat cerdas dan cemerlang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju, M. Fausan Basir memaparkan program inovatifnya itu dalam Seminar Rencana Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX Tahun 2025 melalui Zoom Meeting.
Seminar ini menjadi bagian penting dari tahapan PKN II. Dihadiri langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin selaku penguji, serta Sekretaris Kabupaten Mamuju, Dr. Suaib sebagai mentor proyek perubahan.
Fausan menjelaskan, program MACCANGA merupakan terobosan strategis dalam membangun ekosistem literasi daerah berbasis teknologi digital, keterlibatan komunitas, dan penguatan budaya lokal.
Nama “MACCANGA”, kata dia, diambil dari bahasa lokal Mamuju yang berarti “hebat” atau “luar biasa,” merepresentasikan semangat transformasi menuju masyarakat literat.
“Melalui MACCANGA, kami ingin menghadirkan perpustakaan sebagai ruang hidup yang inklusif, adaptif, dan berbasis digital. Ini bukan hanya tentang buku, tapi tentang masa depan masyarakat Mamuju,” ucap Fausan dalam presentasinya.
Fausan menjelaskan, program ini dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Kabupaten Mamuju.
MACCANGA mencakup beberapa inovasi, seperti:
- Digital Literacy Hub untuk pelatihan dan produksi konten digital,
- Maccanga e-Library, platform pustaka digital
- MACCANGA SIBUK, aplikasi untuk manajemen internal,
- Layanan perpustakaan buka hingga malam hari dan akhir pekan,
- Kegiatan tahunan seperti Kemah Literasi, Pekan Puisi, dan Festival Literasi Komunitas.
Program ini sejalan dengan prioritas daerah dalam RPJMD Kabupaten Mamuju, mendukung misi nasional dalam Asta Cita, serta menjawab tantangan literasi era digital. Proyek ini juga menargetkan peningkatan partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda dan komunitas, dalam mengakses dan mengelola pengetahuan.
Penguji seminar, Andi Davied Syamsuddin, mengapresiasi substansi program MACCANGA yang dinilai mampu menjawab tantangan literasi dari hulu ke hilir. Sementara mentor, Dr. Suaib, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini melalui kolaborasi multi-pihak dan dukungan kebijakan daerah.
“Program ini bukan sekadar proyek perubahan, tapi ikhtiar besar untuk menjadikan Kabupaten Mamuju sebagai kabupaten yang literat—tempat di mana setiap warga terhubung dengan pengetahuan, dan membaca menjadi jalan menuju kemajuan. Jika ingin Mamuju hebat, maka literasi harus jadi gerakan bersama!” tegas Fausan menutup presentasinya.
Seminar ini menjadi tonggak awal implementasi MACCANGA yang akan mulai dijalankan secara bertahap mulai pertengahan tahun 2025, dengan melibatkan sekolah, kampus, komunitas, relawan pustaka, dan masyarakat luas sebagai pilar utama penggerak perubahan.