Majene, Jurnalsulbar.com – Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkolaborasi dengan tim dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) untuk meningkatkan kapasitas produksi Kelompok Usaha Maloppo, sebuah UMKM produsen minyak kelapa di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada 20-21 Agustus 2025, UMKM ini mendapatkan pendampingan intensif untuk menghasilkan produk yang lebih kompetitif. Sebagai wujud nyata dukungan terhadap program Sulbar Berdaya yang diusung Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, kolaborasi ini berfokus pada inovasi proses produksi.
Tim pengabdi dari Unsulbar yang diketuai oleh Dian Megah Sari, bersama 2 anggota dosen dan 2 mahasiswa, pada Jumat, 22 Agustus 2025 menyerahkan bantuan berupa Teknologi Tepat Guna (TTG), yakni sebuah mesin pemasak minyak kelapa modern yang dilengkapi sistem pengaduk otomatis dan kontrol suhu. Teknologi ini dirancang untuk menjaga kualitas, kejernihan, dan memperpanjang umur simpan minyak yang dihasilkan.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan pendanaan dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2025.
“Harapan kami, bantuan mesin dan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas produksi minyak kelapa, mulai dari umur simpan hingga konsistensi warna. Dengan begitu, produk UMKM bisa lebih diminati dan mampu bersaing di pasaran,” ujar Dian Megah Sari di sela-sela kegiatan.
Menyambut baik bantuan tersebut, Ketua Kelompok Usaha Maloppo, Yusrawati, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan Unsulbar. Bantuan mesin ini sangat meringankan pekerjaan kami. Kalau dulu kami masih pake kayu bakar dan aduk sendiri, sekarang sudah otomatis dan hasilnya pasti lebih baik. Berkat pelatihan yang diberikan juga kami jadi tau buat konten dan catat keuangan pake aplikasi,” tuturnya.
Selama dua hari tersebut, anggota Kelompok Usaha Maloppo juga mendapatkan serangkaian pelatihan intensif. Materi yang diberikan mencakup teknik produksi menggunakan mesin baru, strategi pemasaran digital, serta pencatatan keuangan sederhana melalui aplikasi SIAPIK untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan usaha.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan dari Dinas Koperindag Sulbar, Aswad, yang turut mendampingi kegiatan, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk keberlanjutan program ini. Menurutnya, sinergi antara akademisi dan pemerintah adalah kunci untuk mengakselerasi kemandirian UMKM.
“Ini adalah langkah konkret kami dalam mendukung visi gubernur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami tidak akan berhenti di sini. Dinas Koperindag Sulbar berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan berkelanjutan bagi UMKM Maloppo dan pelaku usaha lainnya agar mereka bisa terus berkembang dan naik kelas,” kata Aswad.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Kelompok Usaha Maloppo dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi dengan beralih dari kayu bakar ke kompor, serta meningkatkan volume dan nilai jual produk mereka. (Rls)