Polman, Jurnalsulbar.com — Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka bersama jajaran pemerintah daerah menghadiri kegiatan rapat turun sawah (Mappalili) di wilayah irigasi Lakejo dan Sambulo-Sambulo, Kecamatan Tapango dan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat 24 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dan masyarakat tani untuk menyamakan jadwal tanam serta memastikan kesiapan infrastruktur irigasi menjelang musim tanam kedua.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulbar didampingi Bupati Polman Samsul Mahmud, Kepala Dinas PUPR Sulbar Surya Yuliawan Sarifuddin serta anggota DPRD Sulbar Samsul Samad dan Irfan. Pertemuan berlangsung penuh keakraban dengan sesi dialog terbuka antara petani, penyuluh pertanian dan pemerintah, terkait berbagai kendala lapangan, khususnya kondisi jaringan irigasi di wilayah Desa Dakka dan Desa Jambu Malea yang masih membutuhkan perbaikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pelaksanaan dan pencapaian program pertanian di wilayah ini secara maksimal. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap bersinergi dengan pemerintah kabupaten, anggota DPRD, dan Dinas PUPR dalam memperkuat infrastruktur pertanian, terutama sistem irigasi yang menjadi penopang utama produksi pangan.
“Apalagi hari ini (Jumat 24 Oktober red.) saya didampingi langsung oleh anggota DPRD dan Kepala Dinas PUPR. Ini menandakan bahwa kita semua memiliki semangat yang sama untuk mendukung petani. Kegiatan seperti ini akan menjadi langkah nyata menuju kemandirian pangan dan swasembada kita di Sulbar nantinya,” ujar Suhardi Duka.
Saat ini, dimensi saluran tersier di beberapa titik irigasi masih memiliki ukuran 60 cm di bagian atas dan 40 cm di bawah, sehingga distribusi air belum optimal. Petani mengusulkan peningkatan dimensi hingga 80 cm serta rehabilitasi saluran sekunder sepanjang 500 meter, disertai perbaikan pintu air dan tanggul di Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Dakka. Sumber air utama berasal dari Riso, yang mengalir hingga ke Kalimbua, Kurra, Mamasa, dan Messawa, menjadikan kawasan ini strategis untuk peningkatan produktivitas pertanian.
Daerah irigasi Lakejo mencakup 1.265 hektare lahan pertanian dengan tujuh kelompok P3A aktif di bawah koordinasi Hasman, yaitu P3A Lajampi, Tirta Mas, Semangat, Sabar Menunggu, Mekka, Pole Kita, dan Meteorologi. Sementara jaringan Sambulo-Sambulo melayani 568,30 hektare lahan di Desa Dakka dan Desa Jambu Malea, dan jaringan Pelita Emas mencakup 294,45 hektare di wilayah Kelurahan Pelitakan, Desa Banato, Indo Makkombong, dan Desa Tonrolima.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Sulbar, Suriana Zain, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan tersebut.
“Hari ini adalah hari yang berbahagia, karena apa yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Capaian kita hari ini adalah capaian yang sangat baik untuk masyarakat petani serta masyarakat Sulbar secara umum,” ujar Suriana Zain.
“Panen dua kali setahun akan kita maksimalkan, tentunya dengan irigasi yang lebih maksimal lagi. Ini tentu perlu dukungan semua pihak agar kami dapat bekerja lebih baik dan lebih maksimal lagi ke depannya,” tambahnya.
Selain jajaran PSDA, kegiatan ini juga dihadiri oleh tim Dinas PUPR Sulbar dari bidang Jasa Konstruksi (Jakon), bagian Program, serta tim Sekretariat Dinas yang turut melakukan monitoring bersama guna memastikan dukungan lintas bidang terhadap pelaksanaan kegiatan irigasi di lapangan. Kehadiran tim teknis ini menunjukkan komitmen Dinas PUPR untuk bekerja terintegrasi dalam setiap program yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan petani dan penguatan infrastruktur daerah.
Turut hadir para penyuluh dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP), tokoh masyarakat, serta kelompok petani dari Kecamatan Tapango dan Matakali. Acara diakhiri dengan doa dan syukuran bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan harapan agar musim tanam berikutnya berjalan lebih baik dan produktif.
Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka bersama Wakilnya Salim S. Mengga, yang menekankan pentingnya penguatan ketahanan pangan daerah melalui peningkatan infrastruktur irigasi, pemberdayaan petani, dan tata kelola sumber daya air yang berkelanjutan. Pemprov Sulbar terus mendorong kolaborasi antara petani, penyuluh, dan pelaku infrastruktur agar kesejahteraan masyarakat pertanian Sulbar semakin meningkat. (Rls)






