SDK-JSM: Prioritas Zero New Stunting dengan Insentif untuk Kader Posyandu

Majene, Jurnalsulbar.com — Calon gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), menyoroti masalah stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan besar di Sulbar.

Menurutnya, prosedur operasional standar (SOP) untuk menangani stunting sebenarnya sudah tersedia, namun pelaksanaannya terkendala oleh pengelolaan anggaran yang kurang tepat sasaran.

Bacaan Lainnya

“Anggaran stunting selama ini habis untuk rapat-rapat, sementara substansi seperti penanganan anak dengan potensi stunting, pemberian susu, dan makanan bergizi bagi ibu hamil sering kali berada di ujung prioritas anggaran,” tegas SDK.

Untuk itu, SDK-JSM menawarkan solusi nyata melalui program insentif bagi 10.500 kader posyandu yang tersebar di seluruh Sulawesi Barat. SDK menyebut kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pendataan dan intervensi stunting, sehingga penting untuk memberikan dukungan yang layak agar mereka dapat bekerja secara maksimal.

“Kader posyandu adalah ujung tombak kita. Mereka harus mendapatkan insentif yang memadai agar mampu memberikan layanan berkualitas dan membantu kami mencapai target Zero New Stunting di Sulbar,” ujar SDK.

SDK-JSM optimis bahwa pendekatan ini, yang fokus pada pengelolaan anggaran yang transparan dan pemberdayaan kader posyandu, akan menjadi langkah signifikan untuk mengakhiri stunting di Sulawesi Barat. “Kami tidak hanya berkomitmen, tetapi juga punya strategi yang jelas untuk melindungi generasi masa depan Sulbar,” tutupnya.

Pos terkait