Mamuju, Jurnalsulbar.com – Keunggulan pasangan Suhardi Duka-Salim S. Mengga (SDK-JSM) dalam survei terbaru Poltracking Indonesia memicu reaksi dari sejumlah pihak. Menanggapi keberatan terhadap hasil survei tersebut, Hassanal, salah satu pendukung utama SDK-JSM, memberikan respons santai.
Ia menantang pihak-pihak yang meragukan hasil survei untuk menghadirkan data pembanding.
“Kalau ada survei lain silahkan, tapi disampaikan langsung oleh lembaga surveinya. Survei itu dilawan dengan survei, bukan dengan gertak sambal. Jangan panik,” ujar Hassanal.
Hassanal juga merespons kabar tentang rencana pelaporan ke Mabes Polri terkait hasil survei. Menurutnya, langkah itu terkesan hanya ancaman kosong.
“Silakan laporkan saja, jangan hanya gertak sambal. Metodologi survei itu urusan lembaga profesional, dan mereka pasti bisa bertanggung jawab,” tegasnya.
Hasil survei Poltracking Indonesia, yang dilakukan pada 17–24 Oktober 2024 dengan melibatkan 1.200 responden, menunjukkan SDK-JSM unggul dengan perolehan 36,7 persen. Pasangan Muhammad Ali Baal Masdar-Arwan M. Aras menyusul dengan 22 persen, AIM-Asnuddin di posisi ketiga dengan 14,5 persen, disusul Husain Syam-Enny Anggraeny dengan 14 persen. Sebanyak 12,8 persen responden masih belum menentukan pilihan.
Hassanal mengingatkan bahwa survei hanyalah salah satu indikator, dan hasil akhir tetap akan ditentukan pada hari pemungutan suara, 27 November 2024.
“Angka survei memberi gambaran, tapi perjuangan di lapanganlah yang menentukan hasil. Jadi, kalau mau bersaing, jangan cuma komentar. Kerja keraslah, atau buktikan dengan survei lain,” pungkasnya.
Dengan hasil ini, SDK-JSM semakin percaya diri menghadapi Pilkada Sulawesi Barat, meski tetap mengingatkan seluruh tim untuk tidak terlena dan terus bekerja keras demi visi Sulbar Maju Sejahtera.