Majene, Jurnalsulbar.com – Masyarakat Adolang di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, terus menyuarakan harapan agar aktivitas pertambangan di wilayah mereka berjalan secara lebih tertib, transparan, dan sesuai aturan. Sejumlah warga mengaku tetap mendukung pembangunan daerah, namun berharap perusahaan yang beroperasi memperhatikan batas-batas wilayah adat serta kondisi lingkungan sekitar.
Salah satu warga, Herman, menuturkan bahwa masyarakat tidak menolak keberadaan perusahaan, tetapi meminta agar setiap kegiatan dilakukan secara jelas dan terkoordinasi dengan pihak yang berwenang.
“Kami hanya ingin ada kejelasan. Kalau perusahaan bekerja sesuai aturan dan memperhatikan masyarakat, tentu tidak akan ada masalah,” ujarnya
Senada dengan itu, Nur Alam, tokoh pemuda setempat, juga mengingatkan pentingnya komunikasi antara perusahaan dan masyarakat adat. Menurutnya, banyak kesalahpahaman muncul karena kurangnya penjelasan mengenai aktivitas lapangan.
“Yang terpenting adalah komunikasi. Kalau masyarakat tahu apa yang dikerjakan, di mana lokasinya, dan apa dampaknya, saya yakin tidak akan ada kesalahpahaman,” katanya.
Seorang ibu rumah tangga, Marlina, turut menyampaikan kekhawatiran soal lingkungan. Ia berharap perusahaan memberi perhatian serius pada dampak debu dan aktivitas kendaraan berat.
“Kami ingin investasi jalan, tapi lingkungan juga dijaga. Masyarakat di sini banyak yang bermukim dekat jalur pengangkutan material,” ujarnya.
Di sisi lain, beberapa warga juga menyoroti keberadaan tenaga kerja asing yang sempat menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat. Rasyid, warga Adolang, mengatakan bahwa masyarakat berharap setiap tenaga kerja yang masuk memenuhi aturan keimigrasian dan ketenagakerjaan.
“Kami hanya ingin semuanya jelas dan sesuai aturan. Supaya masyarakat tidak bertanya-tanya,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Majene memastikan terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan, terutama yang beroperasi di wilayah adat dan permukiman warga. Pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup Majene menegaskan bahwa pemerintah siap menindaklanjuti laporan masyarakat apabila ditemukan dugaan pelanggaran.
“Pemda tetap memprioritaskan keselamatan lingkungan dan kenyamanan warga. Setiap perusahaan wajib mematuhi izin dan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Para tokoh adat di Adolang juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum pasti kebenarannya. Mereka berharap hubungan antara masyarakat dan perusahaan dapat berjalan lebih baik setelah adanya perhatian dari pemerintah.
“Kami ingin wilayah ini tetap damai. Kalau ada masalah, kami berharap semuanya disampaikan melalui jalur yang benar,” kata salah satu tokoh adat setempat.
Dengan semakin terbukanya ruang komunikasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak perusahaan, situasi di wilayah Adolang diharapkan tetap kondusif. Masyarakat berharap setiap pihak dapat saling menghormati agar aktivitas ekonomi dan kehidupan sosial tetap berjalan aman dan harmonis.






