Mamuju, Jurnalsulbar.com — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju (Dispusip) melakukan kolaborasi dengan salah satu aktivis media, Adi Arwan Alimin dari Mandarnesia dalam gelaran kelas kepenulisan cerpen.
Kegiatan ini merupakan komitmen Dispusip dalam mendukung pengembangan literasi dengan memberikan fasilitas ruang belajar untuk kelas menulis cerpen, yang berlangsung di ruang serbaguna Dispusip Mamuju, 27 Februari 2024.
Dalam kelas kepenulisan tersebut, para pegiat literasi dan masyarakat umum diajak untuk mendalami teknik-teknik menulis cerpen secara lebih sistematis dan inspiratif.
Adi Arwan Alimin, selaku mentor pun memaparkan berbagai teknik dasar dalam menulis cerpen yang efektif. Ia membagi teknik tersebut ke dalam beberapa tahapan utama, yaitu:
Pengenalan – Bagian awal cerita yang memperkenalkan tokoh, latar, dan suasana untuk membangun keterlibatan pembaca.
Komplikasi – Pembangunan konflik yang menjadi inti dari cerita, menciptakan daya tarik dan keterlibatan emosi pembaca.
Ketegangan – Meningkatkan intensitas konflik untuk menjaga alur cerita tetap menarik dan menegangkan.
Alur – Struktur naratif yang menghubungkan setiap elemen cerita agar mengalir secara logis dan menarik.
Klimaks – Puncak ketegangan dalam cerita yang memberikan dampak emosional terbesar kepada pembaca.
Kejutan – Unsur tak terduga yang memberikan kesan mendalam dan mengesankan dalam penutupan cerita.
Para peserta kelas menulis ini sangat antusias mengikuti pemaparan dari Adi Arwan Alimin. Dengan metode yang interaktif dan inspiratif, ia memberikan wawasan yang lebih luas tentang cara menulis cerpen yang menarik dan berkesan.
Dukungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam penyediaan tempat bagi kegiatan ini mendapat apresiasi dari para peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan penulis-penulis muda berbakat di Mamuju dan semakin memperkuat budaya literasi di daerah tersebut.
