Pasangkayu, Jurnalsulbar.com– Sengketa klaim lahan sawit di Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, kini menjadi perhatian utama.
Konflik yang berlarut-larut ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat, yang kini mendesak adanya penyelesaian damai dan transparan.
Warga Desa Ako, Hasyim, mengungkapkan bahwa masyarakat merasa cemas akibat klaim tanah adat di kawasan perkebunan.
Namun, ia menegaskan bahwa warga menolak segala bentuk kekerasan dan keributan.
“Kami ingin persoalan ini selesai baik-baik. Yang penting ada kejelasan supaya masyarakat dan perusahaan sama-sama tenang,” ujar Hasyim.
Senada dengan Hasyim, Nurhalimah, seorang ibu rumah tangga, juga menyuarakan kekhawatirannya.
Ia menilai konflik ini akan merugikan kedua belah pihak jika tidak segera ditangani.
“Kalau lahan tidak jelas statusnya, masyarakat bingung mau kerja apa. Perusahaan pun tidak bisa maksimal mengelola kebun,” katanya.
Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mencegah kesalahpahaman lebih lanjut.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Pemerintah Kabupaten Pasangkayu, Yasin, menegaskan bahwa Pemda tidak akan tinggal diam.
Pihaknya siap hadir sebagai mediator untuk memastikan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Fokus utama kita adalah menjaga keamanan dan kondusivitas di Desa Ako,” terang Yasin.
Yasin menambahkan, pemerintah akan mendorong penyelesaian melalui jalur resmi sambil tetap memperhatikan aspirasi masyarakat.
“Setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya. Kami pastikan komunikasi dengan masyarakat dan perusahaan akan terus berjalan. Tidak boleh ada tindakan yang melanggar hukum,” imbuhnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh tokoh pemuda setempat, Rustam Ali. Ia berharap kehadiran pemerintah benar-benar mampu memberikan kepastian hukum dan membuka ruang dialog yang lebih transparan.
“Kami akan mendukung jalur damai asalkan suara masyarakat didengar. Jangan sampai hanya perusahaan yang diperhatikan, masyarakat juga harus dilibatkan,” tegasnya.
Dengan keterlibatan aktif Pemda, diharapkan sengketa ini dapat segera menemukan titik terang dan tidak meluas menjadi masalah sosial.
Suasana aman dan kondusif menjadi harapan bersama agar Desa Ako bisa kembali fokus pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.