Mamuju, Jurnalsulbar.com — Kolaborasi bersama dalam mewujudkan indeks minat baca masyarakat yang tinggi menjadi cita-cita pemerintah dalam meningkatkan mutu sumberdaya manusia didaerah. Peran komunitas literasi menjadi sentral dalam partisipasi masyarakat guna mendukung hal tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju, Fauzan dalam fasilitasi pendampingan komunitas literasi yang diselenggarakan Balai Bahasa Sulselbar bersama Dispusip Mamuju, selasa (5 Agustus 2024) mengungkapkan negara rutin menggelontorkan sejumlah anggaran untuk mendukung program literasi para pegiat. Hanya saja, peluang itu kerap disia-siakan.
Fauzan memahami sejumlah komunitas literasi dibentuk dengan idealisme. Tidak mengharap bantuan atau pendanaan dari pemerintah maupun pihak lain.
Akan tetapi, sambung Fauzan, jika komunitas itu berkegiatan intens dan berkesinambungan serta mampu mengelola programnya dengan baik, lantas mengapa tidak mengambil kesempatan itu.
“Kalau kita yang merasa baik dan tau cara bekerja dengan baik, kenapa bukan kita yang tangkap (peluang, red) itu. Ketika tidak dipake teman-teman pegiat literasi, maka anggaran itu tentu akan menjadi ruang fiskal di tempat lain. Maka penting untuk kita tangkap,” sebut Fauzan
Fauzan pun berterima kasih kepada Balai Bahasa Sulsel yang bersedia memberikan pendampingan bagi komunitas literasi di Mamuju. Dia berharap program itu dapat menjadi momen untuk memperkuat intensitas, komunikasi, dan koordinasi antara Balai Bahasa dan Dispusip Kabupaten Mamuju.
“Kita bersyukur ada Balai Bahasa yang kemudian menggandeng komunitas literasi untuk memberikan edukasi dan motivasi. Saya juga berharap, teman-teman dapat mengikutinya dengan baik dan mengambil pelajaran positif dalam kegiatan ini,” harap Fauzan.