Mamuju, jurnalsulbar.com — Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan Barat menggelar pendampingan bagi Komunitas Literasi yang berada di Wilayah Sulawesi Barat. Kegiatan tersebut turut melibatkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju selaku fasilitator kegiatan.
Kegiatan itu dibuka langsung Kepala Dispusip Kabupaten Mamuju, Fauzan Basir di Kantor Dispusip Kabupaten Mamuju, Jalan A.P Pettarani, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Senin 5 Agustus 2024.
Pendampingan tersebut merupakan bentuk Pembinaan yang berupa pemberian materi dan motivasi dalam rangka penguatan komunitas literasi. Kepala Dispusip Kabupaten Mamuju, Fauzan Basir menjelaskan, meningkatkan minat baca bukan perkara sederhana. Pemerintah daerah tidak bisa menyelesaikan persoalan itu seorang diri.
“Konsekuensi dari minat baca yang rendah adalah kemampuan berpikir kritis yang rendah pula. Sehingga kehadiran teman-teman pegiat literasi menjadi penting untuk mendorong indeks pembangunan literasi di Kabupaten Mamuju,” ujar Fauzan dalam sambutannya.
Sehingga, kata Fauzan, pemerintah sangat mengharapkan adanya aktivitas literasi dari para pegiat. Dengan kolaborasi yang menjadikan literasi sebagai suatu gerakan, upaya meningkatkan minat baca akan semakin cepat terealisasi.
Sementara itu, Kasubag Umum Balai Bahasa Sulsel, Dewi Pridayanti menuturkan, pihaknya telah mengklasifikasi komunitas literasi yang sudah mendaftarkan lembaganya ke Balai Bahasa Sulsel.
Ada tiga kategori setelah dilakukan pemutakhiran data komunitas literasi, yakni predikat A, B, dan C. Komunitas literasi yang menyandang predikat A dianggap paling aktif dan memenuhi 90 hingga 100 persen dari 16 persyaratan. Sebaliknya, level B dan C hanya mampu memenuhi 50 persen ke bawah.
“Nah yang level B dan C inilah yang perlu ditingkakan kapasitanya melalui kegiatan pendampingan ini,” terang Dewi.
Menurut dia, banyak manfaat yang diperoleh jika komunitas literasi mereka terdaftar di Balai Bahasa dengan predikat A. Selain mendapat pendampingan, juga bisa menjadi penerima bantuan dari pemerintah pusat melalui Balai Bahasa.