Pilgub Sulbar 2024, SDK-JSM Bulatkan Tekat Berpasangan

Mamuju, Jurnalsulbar.com — Dua tokoh Sulawesi Barat yang sempat menjadi rival pada perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017, Suhardi Duka dan Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga bersepakat untuk bergabung bersama dalam pilgub Sulbar 2024 mendatang.

Suhardi Duka (SDK) mengungkapkan dirinya berdiskusi selama satu minggu dengan Salim Mengga sebelum mantap berpasangan pada Pilgub Sulbar tahun 2024.

Bacaan Lainnya

“Dalam perjalanannya pasangan ini diskusinya kurang lebih satu minggu. Saya berdiskusi dengan Pak Jenderal (Salim Mengga) bagaimana melihat Sulawesi Barat. Apakah kita ingin berada di zona nyaman? Ternyata kami memiliki pandangan yang sama dan sepakat kembali ke daerah,” ungkap SDK kepada awak media di kediamannya, Simpang Lima Mamuju, Minggu, 4 Agustus 2024.

Sementara itu, Mayjen TNI (purn) Salim S Mengga (JSM) mengakui bahwa ia menerima banyak tawaran, termasuk menjadi calon bupati Polman. Banyak yang bertanya mengapa ia memilih menjadi wakil SDK. Salim menjawab bahwa ini adalah bentuk pengabdiannya dan sebagai prajurit, ia harus memiliki prinsip.

“Sekarang saya sudah bersama beliau, semoga dalam perjalanan ini bisa sukses,” ujar Salim.

“Kami ingin bersama-sama membangun Sulbar. Saya tidak muluk-muluk, kami hanya ingin membangun Sulbar,” tambahnya.

Saat ini Pasangan SDK-JSM telah memastikan rekomendasi dari 3 partai politik, yakni Demokrat (8 kursi), NasDem (5 kursi), dan PKS (1 kursi). Hal ini pun sudah memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen dari jumlah total kursi di DPRD Sulbar.

Koalisi ketiga partai Itu menamakan diri koalisi Sulbar Maju Koalisi ini diusung sebagai langkah awal untuk memajukan Sulbar jika diberi amanah oleh masyarakat.

SDK mengungkapkan, pihaknya ingin memajukan Sulbar ke depan dengan segala program yang berdampak positif bagi pembangunan, bahkan masyarakat Sulbar sendiri. “Kita ingin Sulbar ini maju, itu aja. Pasti kita ingin majukan Sulawesi Barat itu niat kita, kita ingin sejajarkan dengan provinsi-provinsi yang lain yang ada di Indonesia,” kata SDK.

Selain Demokrat, Nasdem dan PKS, kata SDK, pihaknya masih membuka ruang komunikasi dengan sejumlah Parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres lalu. “Kita masih bernegosiasi dengan partai-partai lain yang ada di KIM. Di KIM itu ada Gerindra, PAN, Demokrat dan Golkar,” tutur SDK. (*)

Pos terkait