Majene, Jurnalsulbar.com — Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) nomor urut 3, Suhardi Duka dan Mayjend Salim Mengga (SDK-JSM) kembali tampil percaya diri dalam debat pamungkas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulbar yang berlangsung di Kabupaten Majene, Rabu, 20 November 2024.
Dalam penyampaian visi misi dan program kerjanya, SDK seakan tak punya beban dan dengan lancarnya, politisi Partai Demokrat itu memaparkan visi hingga program kerjanya saat terpilih pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
“Tema debat pada malam ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Visi kami adalah SDM maju, sehat, toleran dan selamat tinggal kemiskinan,” kata SDK.
Mantan Anggota DPR RI Dapil Sulbar itu juga mengungkapkan, SDM tentu harus diukur dari human development index. Sulbar saat ini, kata dia, IPM nya ada di angka 70, sedangkan nasional sudah berada diangka 74.
“Dengan demikian, kita akan melakukan intervensi dengan meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk kemampuan guru akan kita tingkatkan melalui PGRI dan IGI, serta akan memberikan beasiswa kepada 1000 anak didik bagi mereka yang tidak mampu menempuh sekolah-sekolah kejuruan, termasuk difabel,” ungkapnya.
Sementara pada sektor kesehatan, kata SDK, pihaknya akan melakukan intervensi melalui penyediaan dokter di setiap desa se Sulbar, bahkan memperluas BPJS Kesehatan dengan membangun kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se Sulbar.
“Juga kita akan memberikan insentif kepada kader-kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam rangka untuk penurunan angkatan stunting,” pungkas SDK.
Pada bidang sosial budaya, kata dia, angka kemiskinan di Sulbar masih bertengger di angka 12 persen, sedangkan nasional sudah berada di angka 8 persen. Olehnya itu, pihaknya akan melakukan intervensi melalui bantuan kepada 1000 UMKM, kemudian bantuan kepada petani dengan memberikan bibit-bibit produktif, memberikan bantuan kepada nelayan, serta memberikan bantuan bagi peternak.
“Selanjutnya, di bidang moderasi beragama, kami akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga agama, seperti NU, Muhammadiyah, Wahdah, Nahdlatul Wathan, GTM, GBI dan lembaga-lembaga keagamaan lain dalam rangka untuk menjaga toleransi umat beragama di Sulbar,” tuturnya.