Mamuju, Jurnalsulbar.com — Hadirnya Sulawesi Barat sebagai provinsi ke-33 bukanlah sebuah hadiah, ungkapan ini terus melekat sejak daerah otonomi baru Sulbar terbentuk tahun 2004 silam.
Memasuki usia 20 tahun sejak secara resmi ditetapkan 22 September 2004 oleh DPR RI, perjalanan panjang provinsi termuda ini, patut terus dikawal sebagaimana saat diperjuangkan.
“Para pejuang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat memiliki hak untuk mengawal hingga cita-cita provinsi ini tercapai,” demikian pernyataan Ketua Wali Amanah (WA) Perjuangan Sulbar kepada media Ahad, 22 September 2024 di Mamuju.
Naharuddin, selaku Sekjen Komite Aksi Pembentukan Provinsi (KAPP) Sulbar mengungkapkan, perjuangan dalam menjaga Sulawesi Barat tentu lebih sulit dibanding saat perjuangan pembentukannya.
“Ke depan kita akan menghadapi perubahan dan situasi yang terus berbeda, di situlah tantangan Wali Amanah Sulbar ini,” ujar Naharuddin, M.Si.
Wali Amanah merupakan elemen gerakan yang dilahirkan untuk terus mengawal dan menjaga Provinsi Sulbar. Ketua Dewan Pembina Wali Amanah Perjuangan Sulbar, Dr. Muhammad Idris menyebut, Wali Amanah Perjuangan Sulbar mesti dibentuk oleh karakter kepejuangan.
“Ada karakter yang harus terus dijaga oleh pejuang Sulbar. Ada traktak perjuangan yang harus terus dijaga. Kemanfaatan wali amanah pun wajib menjadi organisasi pembelajaran yang menyesuaikan diri,” tegas Muhammad Idris saat memberi arahan di depan pengurus Wali Amanah, Ahad sore di kediamannya.
“Kita mesti menjadi perwujudan stakeholder utama yang terus menjaga esensi dan cita-cita perjuangan, dan Wali Amanah harus hadir menjaga itu,” imbuh Muhammad Idris dalam rapat penuh sambung rasa itu.
Rapat luring pertama WA dihadiri mantan Menko Kesra era Presiden Gusdur Profesor Basri Hasanuddin, Dr. Rahmat Hasanuddin, Mujirin Yamin, Imran Kaljubi Kesa, Drs. H. Harun, Muhsin Husain, dan Harun Hadaming.
Tokoh muda lainnya yang juga hadir dalam daftar absensi: H.M. Salman, Sabri Maulana, Irwan Yawan, Muhammad As’ad, As’ad Sattari, Rustam Jabbar, Ikhwan, Firman Syahrial, Muhammad Yusuf, Mukhtar Islam, Rasjuddin, Rustan, Afrisal, Muhammad Armin, Burhanuddin, Haliq, Sirajuddin, Sahabuddin Mahganna, Ramli, Alif, Zainuddin R, Sapriamin, dan Suhur.
Wali Amanah perjuangan Sulbar secara resmi didirikan Ahad, 22 September 2024. Di hadapan notaris 30 peserta pertemuan menyaksikan dan ikut menandatangani prosesi kelahiran organisasi yang keanggotaannya tidak hanya mencakup eksponen namun elemen masyarakat lainnya.
Dalam rapat daring beberapa pekan sebelumnya, Naharuddin Panglima Laskar I Pasu Tau Taji Barani, Komandan Barisan Pemuda Pembela Sulbar (BPP SB) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum WA Sulbar dan Adi Arwan Alimin sebagai Sekjen. (rilis)