Komunitas Ruang Kata Gagas Ruang Ekspresi dengan Konsep Kemah Literasi, Dispusip Mamuju Siap Berkolaborasi

Mamuju, Jurnalsulbar.com – Komunitas Literasi Ruang Kata tengah mempersiapkan pelaksanaan Ruang Ekspresi 2025 yang akan digelar pada Mei mendatang di Taman Baca Landscape Mamuju. Mengusung konsep kemah literasi, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi pelajar dan pegiat literasi untuk merayakan dan merawat budaya baca di Sulawesi Barat.

Dalam audiensi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Mamuju, Ketua Komunitas Ruang Kata, Fadly Muin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata komunitas untuk memperluas jangkauan literasi hingga ke generasi muda.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin menghadirkan ruang di mana pelajar bisa menulis, membaca, berdiskusi, dan menemukan ekspresi mereka. Literasi bukan cuma soal membaca buku, tapi bagaimana membangun daya pikir dan kepekaan,” ujar Fadly.

Kegiatan yang digagas oleh Ruang Kata akan mengundang pelajar SMP dan SMA se-Kota Mamuju, dengan sejumlah agenda literatif seperti kelas menulis kreatif, diskusi buku, serta berbagai aktivitas seni yang bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap literasi.

Tidak hanya itu, Ruang Kata juga membuka ruang kolaborasi dengan komunitas-komunitas lain agar gerakan literasi semakin meluas dan beragam. Ketua panitia, Ferdi, menyebutkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari.

“Kami berencana menyelenggarakan kemah selama tiga hari, dengan memanfaatkan ruang terbuka yang juga ramah anak dan komunitas,” jelasnya.

Menanggapi inisiatif ini, Kepala Dispusip Mamuju, M. Fausan Basir, menyambut baik rencana kolaborasi tersebut. Ia menyebut bahwa Kemah Literasi merupakan program tahunan Dispusip yang selama ini memang menyasar pelajar, dan keterlibatan komunitas akan menambah kekayaan isi kegiatan.

“Kami sangat terbuka dengan kolaborasi ini. Komunitas seperti Ruang Kata adalah mitra penting dalam menyebarkan semangat literasi. Harapan kami, kegiatan ini bisa menghasilkan karya-karya positif dan menciptakan ekosistem literasi yang tumbuh dari bawah,” ujar Fausan.

Dengan sinergi antara komunitas dan pemerintah, Kemah Literasi 2025 diharapkan menjadi momentum untuk menghidupkan budaya literasi yang inklusif, menyenangkan, dan bermakna, khususnya bagi generasi muda Mamuju.

Pos terkait