Mamuju, Jurnalsulbar.com — Momentum peresmian Gedung Baru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju, 24 Mei 2025, tidak hanya menandai peningkatan infrastruktur literasi daerah, tetapi juga menjadi ajang penghargaan bagi para pelaku perubahan di bidang literasi.
Bupati Mamuju, Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, S.H.,M.Si. secara langsung menganugerahkan penghargaan kepada 7 tokoh penggerak literasi dan 3 komunitas literasi, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam membangun budaya baca di masyarakat dan membersamai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju dalam mensukseskan program-programnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sutinah menegaskan bahwa kemajuan literasi tidak mungkin tercapai hanya dengan pembangunan fisik, tetapi membutuhkan komitmen dan aksi nyata dari para penggerak di lapangan.
“Hari ini, kita tidak hanya meresmikan gedung perpustakaan, tapi juga memberi penghormatan kepada orang-orang yang telah menjadi nyala obor pengetahuan di tengah masyarakat,” ujar Bupati.
Berikut nama-nama tokoh penggerak literasi yang menerima penghargaan:
Suparman Sopu
Akademisi dan guru senior yang dikenal luas di Mamuju sebagai pelopor Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Aktif mengintegrasikan literasi dengan program Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila di SMPN 3 Kalukku.
Adi Arwan Alimin
Penulis, sastrawan, dan jurnalis senior. Dikenal sebagai tokoh kebudayaan yang konsisten menggerakkan komunitas literasi dan memperkuat narasi lokal melalui karya sastra dan biografi tokoh daerah.
Muhammad Zakir Akbar
Pakar pendidikan dan perencana pembangunan, yang telah banyak mendampingi program literasi akar rumput dan penguatan sistem informasi pendidikan masyarakat Mamuju.
Mira Pasolong
Penulis yang fokus pada isu perempuan dan kearifan lokal. Aktif mendampingi program literasi Dispusip Mamuju melalui karya dan pelatihan menulis.
Samsir
Guru MI As’adiyah sekaligus pendiri komunitas Rumah Baca Rumi dan Yayasan Insan Akar Air. Telah lama aktif sebagai relawan pustaka dan fasilitator program sosial di Mamuju.
Marhama Madjubakkar
Pendiri Komunitas Merah Putih Kalukku yang menggabungkan literasi, kebangsaan, dan pemberdayaan sosial dalam gerakan akar rumput.
Muhfatiah Muhdar
Guru muda yang aktif dalam komunitas Ruang Baca Senyawa dan Bergosip.id, serta aktif dalam mendampingi kegiatan literasi anak dan remaja.
Selain itu, tiga komunitas penggerak literasi yang turut menerima penghargaan adalah:
Rumah Baca Raudah Nabawi
Komunitas literasi yang berlokasi di Kelurahan Rangas, aktif menyediakan ruang belajar dan aktivitas edukatif bagi anak-anak pelosok.
Komunitas Merah Putih Kalukku
Komunitas kepemudaan yang aktif membumikan literasi melalui kegiatan sosial, budaya, dan edukasi, seperti program “Sapo Pustaka”.
Rumah Baca Senyawa
Komunitas anak muda di Kalukku yang menggabungkan literasi, aksi sosial, dan kepedulian lingkungan. Dikenal melalui kegiatan inovatif seperti Camp Literasi, Malam Puisi, dan Sekolah Binaan.
“Mereka adalah wajah-wajah harapan yang bekerja senyap namun berdampak besar. Literasi tumbuh karena kerja kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat,” tegas Bupati Mamuju.
Dengan penyerahan penghargaan ini, Pemerintah Kabupaten Mamuju berharap dapat memicu gelombang baru semangat literasi yang lebih luas dan berkelanjutan. Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku, melainkan menjadi rumah besar gerakan perubahan berbasis pengetahuan.