Mamuju, Jurnalsulbar.com — Diikuti puluhan peserta yang terdiri dari dua kategori yaitu usia pelajar dan umum, lomba baca puisi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju, sabtu (14/12/2024) di Kafe Ruang Rindu, jalan Andi Makkasau, Karema, mengumumkan 9 peserta terbaik.
Pada kategori pelajar juara 1 diraih Miftahurrahma Ma’ruf, juara 2 oleh Ghaziyah Jalila, dan juara 3 oleh Nur Eka Ariyani. Sedangkan juara harapan 1 hingga 3, masing-masing diraih oleh Citra Nova, Andi Zahratusyifa dan Ubaid Ibnu Luqman.
Sedang untuk kategori umum juara 1 diraih oleh Clarisa Velove Fongiman, juara 2 oleh Halima Tussa’ida serta juara 3 oleh Ruqaiya Salima Madjubakkar. Kesembilan peserta tersebut dinilai secara ketat dari aspek penampilan, seperti improvisasi panggung, nada dan intonasi saat membacakan puisi, hingga properti pendukung penampilan.
Ada tiga penilai dari dewan juri yang merupakan budayawan maupun pegiat Sastra dan Literasi Sulawesi Barat, yakni Adi Arwan Alimin, Muhammad Zakir Akbar dan Syafri Arifuddin Masser. Masing-masing juara memperoleh piagam, piala serta dana pembinaan oleh Dispusip Mamuju.
Kepala Dispusip Mamuju, Muhammad Fauzan Basir mengungkapkan event-event lomba dibidang kesusastraan akan terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten Mamuju dengan harapan sebagai pemantik generasi muda Mamuju untuk dapat menyalurkan minat dan bakatnya di bidang sastra.
“Event-event lomba rutin kita adakan sebagai wadah untuk adek-adek kita yang memiliki minat dan bakat dalam kesusastraan seperti membaca puisi atau menulis karya sastra dapat tersalurkan. Hal ini juga sebagai pemantik pemajuan literasi kita di Sulbar,” ungkap Fauzan
“Kami di Dinas Perpustakaan Mamuju terus mendorong agar generasi-generasi kita sedari dini gemar membaca, pun juga familiar dengan bahan bacaan seperti puisi maupun karya sastra lain,” tambahnya.
Diharapkan usai mengikuti lomba tersebut terbentuk rasa percaya diri oleh peserta, sehingga dapat mempersiapkan dirinya untuk kompetisi-kompetisi lain baik ditingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
“Mengangkat tema Mamuju dalam lintasan Waktu, kami berharap literasi di Mamuju dapat membumi dan budaya gemar membaca dapat meningkat di masyarakat,” pungkasnya.