Mamuju, Jurnalsulbar.com — Menjelang Pilkada Sulawesi Barat 2024, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Barat dengan tegas menyatakan sikap independensinya, menolak keras segala bentuk politisasi atas nama organisasi, termasuk klaim sepihak yang dikutip dalam isu tertentu.
Hermadi, Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye WALHI Sulbar, dalam pernyataannya hari ini, menegaskan bahwa organisasi tersebut tidak terlibat dalam politik praktis atau mendukung pasangan calon mana pun. Ia juga menolak segala upaya yang memanfaatkan nama WALHI untuk kepentingan politik kelompok tertentu.
“Kami menegaskan bahwa WALHI Sulbar adalah organisasi masyarakat sipil yang mandiri. Kami tidak pernah memberikan dukungan kepada paslon mana pun. Segala klaim sepihak yang mengatasnamakan WALHI tanpa konfirmasi harus dihentikan karena berpotensi menyesatkan publik,” ujar Hermadi, senin (25/11/2024)
Pernyataan ini muncul setelah adanya kutipan yang menyebut WALHI Sulbar dalam konteks tuduhan terhadap salah satu pasangan calon gubernur terkait afiliasi bisnis energi yang merusak lingkungan. WALHI Sulbar menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak mewakili pernyataan resmi mereka.
Sebagai organisasi yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, WALHI Sulbar mengajak masyarakat untuk fokus pada isu-isu substansial, seperti pengelolaan lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.
“Kami mendorong masyarakat Sulbar untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen nyata terhadap penyelamatan lingkungan. Kepemimpinan yang visioner dan pro-lingkungan adalah kunci untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi daerah ini,” tambah Hermadi.
WALHI Sulbar juga menghimbau semua pihak untuk berhenti menyebarkan informasi hoaks atau politisasi isu lingkungan demi kepentingan sesaat. “Kami percaya bahwa proses demokrasi harus berjalan dengan sehat, tanpa manipulasi isu yang merugikan banyak pihak,” pungkas Hermadi.
Dengan sikap tegas ini, WALHI Sulbar berharap masyarakat Sulawesi Barat tetap fokus pada perjuangan yang lebih besar, menjaga keberlanjutan lingkungan dan memilih pemimpin yang peduli terhadap alam. Proses Pilkada diharapkan tidak hanya menghasilkan pemimpin terbaik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keberlanjutan dan keadilan untuk generasi mendatang.
