Peringati Hari Pahlawan, Pesan-Pesan Juang Bung Karno Terkait Palestina Dipaparkan Kadis Perpustakaan Mamuju

Mamuju, JurnalSulbar.com — Momentum hari pahlawan menjadi pijakan untuk merefleksikan nilai-nilai dan semangat juang para pahlawan dalam membebaskan bangsa dan negara dari belenggu penjajahan.

Penjajahan nyatanya masih berlangsung hingga saat ini, sebagaimana yang tengah dirasakan salah satu negara di Asia Barat, Palestina atas pendudukan dan agresi Israel, yang sejak sebulan ini terus membombardir wilayahnya di Gaza.

Bacaan Lainnya

Founding Father Indonesia, Ir. Soekarno dalam sejarah kepemimpinannya menjadi sosok terdepan dalam diplomasi kemerdekaan palestina. Hal itu dimulai sejak ia menggagas Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1953. Dalam forum tersebut, Indonesia dan Pakistan menolak keras diikutsertakannya Israel dalam konferensi tersebut.

“Kolonialisme belum mati, hanya berubah bentuknya. Neokolonialisme itu ada di berbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina, Al-jazair, dan seterusnya,” ujar Soekarno.

Pesan-pesan perjuangan Bung Karno tersebut pun dibacakan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju dalam peringatan Hari Pahlawan, Pemerintah Kabupaten Mamuju yang digelar di lapangan Ahmad Kirang Mamuju, Jumat, 10 November 2023.

“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” demikian sepenggal teks pidato Soekarno yang dibacakan Kadisperpus Mamuju yang disambut riuh tepuk tangan peserta upacara.

Tak hanya pesan-pesan dari Soekarno, ia juga membacakan penggalan-penggalan pidato dari pahlawan lain seperti jenderal Sudirman, Nyi Ageng Serang, serta ibu Agung Andi Depu.

Ditemui usai gelaran Upacara Peringatan Hari Pahlawan tersebut, Fauzan menyampaikan bahwa hal itu sengaja disampaikan menyikapi isu yang relevan saat ini. Bahwa kejahatan kemanusiaan yang saat ini terjadi di Palestina sejak dahulu telah ditentang oleh para indonesia. Khususnya masyarakat Sulawesi barat yang pernah merasakan kekejaman agresi militer Belanda yang dilakukan oleh Westerling.

“Pesan-pesan kebangsaan dari tokoh-tokoh nasional kita penting untuk disampaikan, agar kita semua paham akan arti kemerdekaan dan mengutuk segala bentuk penindasan dan penjajahan, khususnya di momentum peringatan hari pahlawan ini,” ungkap Fauzan.

Langkah kongkrit perjuangan saat ini yang perlu digelorakan ialah dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, yang salah satunya dapat diperoleh dengan membaca berbagai literatur.

“Tak henti-hentinya saya mengajak kita semua untuk gemar membaca dan terus menambah khazanah pengetahuan dari berbagai literatur. Jika kualitas pengetahuan masyarakat kita baik, insyaallah indonesia akan menjadi negara superpower dan bukan tidak mungkin kedepannya akan dapat berkontribusi dalam membebaskan negara-negara yang masih terjajah dimasa depan,” pungkas Kadis Perpustakaan Mamuju itu. (**)

Pos terkait