Mamuju, Jurnalsulbar.com — Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, diawal 2024 kembali memberikan pelatihan pengelolaan desa wisata di Hotel Almasih Barane, Baurung Kecamatan Banggae Timur, Rabu, 7 Februari 2024.
Menggandeng Mcinema.id sebagai Mitra penyelenggara, Pelatihan ini pun diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari perwakilan sejumlah Desa, BUMDes dan Pokdarwis, serta sejumlah mahasiswa.
Pelatihan ini juga menghadirkan berbagai profesional sebagai Pemateri, yang diantaranya berasal dari Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majene serta Koordinator Wilayah Fotografer Indonesia Sulawesi Barat.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Sulbar, Imelda mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi dalam pengelola desa wisata agar lebih profesional dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata dan memberikan pelayanan kepada wisatawan.
“Pelatihan ini diselenggarakan dengan metode penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab ,” saat menyampaikan laporan selaku ketua Panitia.
Sementara itu, Anggota DPRD Sulbar, Kalma Katta, mengatakan desa wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa itu sendiri.
“Sesuai dengan prinsip utama dalam desa wisata yaitu desa membangun. Prinsip ini berfokus terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal,” katanya.
Dengan dilaksanakakannya kegiatan ini kata dia diharapkan para pemuda desa dapat meningkatkan kemampuan diri serta berdampak pada peningkatan PAD.
“Semoga pelatihan ini ada wawasan yang bisa kita ambil, serta dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat dan kepala desanya. Sehingga meningkatkan PAD” ujarnya
Ia juga menjelaskan pengembangan desa wisata diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk percepatan pembangunan desa terpadu untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di dalamnya.
“Desa wisata yang telah maju nantinya akan memberikan efek domino berupa peningkatan kualitas lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan kelestarian budaya”
“Kita sadari bersama bahwa pengetahuan tentang desa wisata sangat dibutuhkan oleh para pelaku wisata/pengelola desa wisata, sehingga pengelola desa wisata lebih profesional dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata dan memberikan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Majene,” tambahnya .
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Sulbar, Darmawati menyebut, ini adalah pelatihan kedua yang digelar diawal tahun.
“Tahun ini kami Pak PJ Guberbur, paling tidak ada dua desa setiap kabupaten yang lolos ke ADWI, ya minimal 300 besar, tapi diharapkan mampu tembus 50 besar, dan 2022 kemarin satu-satunya Desa Wisata yang masuk 50 besar di Sulbar,” jelas Darmawati
Dengan pelatihan ini kata dia, Pemerintah Daerah berusaha meningkatkan kapasitas dan kemampuan personil melalui pelatihan pengelolaan desa wisata sehingga dapat meningkatkan kemampuan para pengelolaa desa wisata. “Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta dapat mengambil ilmu dan menerapkan ilmunya dalam melayani para wisatawan,” pungkasnya. (*/rad)